02
May 2015

 

JAKARTA - Sepuluh tamu dari Amerika Serikat mengunjungi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Jakarta, Jumat (1/5/15) siang. Kedatangan mereka didampingi Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid dan salah satu Ketua PP Muslimat Sri Mulyati.

Kunjungan para pemimpin muslim di AS ini disambut Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj. Menurut Yenny, para tamu itu adalah tokoh muda muslim AS.

“Mereka adalah delegasi muslim Amerika. Salah satunya, penasehat Menlu AS urusan Islam. Jadi, mereka ingin mempelajari Islam di Indonesia. Mereka beranggapan bahwa seharusnya Islam Indonesia menjadi model bagi Islam dunia,” ujar Yenny Wahid, usai pertemuan itu.

Delegasi itu berharap Islam Indonesia bisa berperan lebih bagi dunia Islam. Mereka sangat mendukung dan mendorong Islam di Indonesia bisa meningkatkan perannya di kancah internasional. “Mereka juga berharap muslim Indonesia lebih percaya diri dalam memerankan peran itu,” kata Yenny.

“Sebelumnya, mereka sudah ke kantor The Wahid Institute. Jadi, kami melakukan diskusi, pertukaran pikiran dan pengalaman. Lalu kita juga bisa membuat kegiatan bersama. Ke depan banyak yang bisa kita lakukan. Untuk kerja sama itu, misalnya, bisa mempromosikan Islam ala Islam nusantara ke dunia internasional,” tutur Yenny.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan kerja sama dengan para tokoh muda Amerika itu.

“Kita akan melakukan kerja sama antara people to people, mungkin juga bisa melibatkan pemerintah, agar bisa memberikan sumbangan pikiran bagaimana menyikapi fenomena keberagamaan kita. Yang jelas, kerja sama ini bisa membawa banyak manfaat bagi umat Islam di seluruh dunia,” tegasnya.


Ditanya mengapa mereka melirik Indonesia, Yenny menjawab, karena bisa mempraktikkan Islam yang toleran, berdasarkan kebhinekaan, dan bisa mengayomi minoritas.

“Bagi mereka, formula Islam khas Indonesia merupakan yang paling benar. Karena di sini tidak ada model yang suka ngebom dan meledak-ledakkan itu,” ujarnya. [NUO]

3204
 

Add comment


Security code
Refresh