28
Mar 2015

 

SURABAYA - Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemantauan dan pelaporan dinamika Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) dan kasus-kasus intoleransi di Indonesia, The Wahid Institute melaksanakan sosialisasi program M-Pantau di Surabaya dan Malang, Jawa Timur. Sosialisasi ini melibatkan sejumlah pegiat LSM dan relawan.

 

M-Pantau merupakan program pemantauan dan pelaporan KBB dengan menggunakan teknologi SMS gateway yang terintegrasi. Program ini merupakan inisiasi The Wahid Institute yang didukung oleh Cipta Media Selular (CMS).

 

Sosialisasi pertama di Jawa Timur dilaksanakan di Kota Surabaya, Rabu (25/3) siang, dengan melibatkan relawan dari komunitas Gusdurian, Center for Marginalized Communities Studies (CMARs), Pusat Studi HAM (Pusham) dan perwakilan pemuda lintas agama.

 

Di Malang, sosialisasi dilaksanakan pada Jumat (27/3) sore, di Gus Dur Corner Universitas Islam Raden Rahmat. Di sini, sosialisasi dihadiri relawan dari Gusdurian Malang, guru, dosen dan perwakilan warga.

 

“Sosialisasi ini dilaksanakan untuk menggugah masyarakat, terutama teman-teman lembaga jaringan di Jawa Timur, agar turut berpartisipasi bersama-sama memantau dan melaporkan dinamika kebebasan beragama dan berkeyakinan yang terjadi di lingkungan sekitar,” ujar Gamal Ferdhi, Program Officer The Wahid Institute.

 

“Dinamika yang dilaporkan bukan hanya pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan serta kasus intoleransi atau diskriminasi, tapi juga praktik baik dalam kerukunan umat beragama,” sebut Gamal.

 

Gamal mengimbau masyarakat untuk aktif berpartisipasi memantau dan melaporkan kasus KBB dan praktik baik kerukunan umat beragama, baik melalui SMS M-Pantau di nomor 082120001900, melalui website www.pantaukbb.org atau surat elektronik ke Alamat surel ini dilindungi dari robot spam. Anda perlu mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya . [rel]

6480
 

Add comment


Security code
Refresh